Senin, 07 Juli 2014

Makam Nyai Dewi Sekardadu




Silsilah

Gambar di bawah ini terdapat di pintu masuk kompleks makam Ibu Nyai Dewi Sekardadu, Ngargosari, Kebomas, Gresik.
Di lokasi tersebut, selain makam Nyai Dewi Sekardadu, juga terdapat makam Panembahan Mas Gunung Anyar yang merupakan Cucu Sunan Prapen 

Keris Pangeran Gunung anyar

Keris Kyai Sengkelat
 Keris ini merupakan Peninggalan Panembahan Mas Gunung anyar. Terbuat dari Besi pulosari yang memiliki keistimewaan yakni bau harum meski tidak diberi pewangi. Keris ini sebagai tanda kepemimpinan beliau pada masanya.


Nasab sunan Giri



Nasab kanjeng Sunan Giri
(putra Nyai Dewi sekardadu)

     Kanjeng Sunan Giri ialah Sultan Muhammad Ainul Yaqin. Prabu Satnetro/ Satmoto diberi sebutan oleh Ibu angkatnya Joko Samudro dan diberi nama oleh gurunya Raden Paku sebagai amanah dari Syeh Maulana Ishaq waktu akan pulang ke Pasai.
    Beliau adalah putra Syeh maulana Ishaq, anak Syeh Ibrahim Zainul Akbar ( yang terkenal dengan sebutan Ibrahim Asmoro), anak sayid Jamaludin Husen, anak s.Ahmad Jalal Basyah, anak S.Abdullah Syahin Syah, anak S.Abdul Malik, anak S.Alwi, anak S.Mohammad Shohibul Marbat, anak S.Ali kholil Qosam, anak S.Alwi, anak S Mohammad, anak S.Alwi, anak S. Ubaidillah, anak S.Ahmad Almuhajir, anak S.Isa, anak Muchamal, anak S.Aluraidhij, anak S.Ja’far Sodiq, anak Muhammad Albaqir, anak S.Zainalabidin, anak Sayidina khusen, anak sayidatinah Fatimah,anak perempuan Kanjeng Nabi Muhammad Saw.
Apabila menurut silsilah ini,beliau adalah keturunan rosulullah yang ke-23.( Silsilah ini telah di syahkan oleh habib Ali Assagaf Jakarta).
      Adapun nasab Kanjeng Sunan Giri dari ibunya ialah Nyai Dewi Sekardadu, anak Raja Minak Sembuyu, anak Minak Pragula, anak Bambang Pamegeng, anak Bambang wacono, anak siyung Wanara, anak Ratu Mundingwangi, anak Mundingsari ( Raja yang pertama di tanah Jawa ).

Kamis, 19 Juni 2014

Kontroversi Makam Dewi Sekardadu

Sebelumnya, kami mohon maaf bila ada kontroversi pada beberapa kutipan yang kami muat. Namun, semoga Allah SWT, selalu merahmati kita yang terus berjuang di Jalan-Nya. Berikut ini kami kutipkan beberapa lokasi yang KONON juga mengakui bahwa Makam Nyai Dewi Sekardadu juga berada di daerah mereka.
Di Sidoarjo (dikutip dari http://hurek.blogspot.com/2007/03/dewi-sekardadu-dan-nyadran-sidoarjo.html)

Singkat cerita, kata Durohman, jasad Dewi Sekardadu dan peti pembawa Raden Paku harus berpisah. Dewi Sekardadu dibawa ke arah Sidoarjo, sementara peti berisi bayi Raden Paku nyasar ke Gresik.

Kebetulan, pada 1365 itu, ada nelayan Balongdowo [Sidoarjo] tengah mencari kerang di perairan Selat Madura. Kaget sekali mereka melihat jasad perempuan cantik yang digotong ramai-ramai oleh ikan keting. Jasad itu terdampar di pantai, dan dikebumikan secara terhormat oleh warga. Tempat itu akhirnya dinamakan KETINGAN alias KEPETINGAN.

"Jadi, Ibu Dewi Sekardadu itu, ya, dikubur di sini. Di tempat kita duduk sekarang," ujar Durohman kepada saya. Beliau adalah Abdul Rohim alias Pak Durohim, penjaga makam Dewi Sekardadu di Kepetingan.
Berdasarkan kisah turun-temurun, yang sangat ia kuasai, Durohim hakul yakin putri Raja Blambangan, Prabu Minak Sembuyu, ini hanyut di laut dan digotong oleh ikan keting [asal mula nama Dusun Ketingan atau Kepetingan] dan dimakamkan di sana. Kenapa makam Dewi Sekardadu ada di Kepetingan dan Gresik? Durohim punya pendapat. Suatu ketika, tahunnya tidak jelas, kerabat dan para santri Raden Paku alias Sunan Giri mengetahui bahwa jenazah Dewi Sekardadu, ibunda Sunan Giri, dimakamkan di Kepetingan. Mereka pun datang untuk mengambil jasad itu.

"Tapi tidak diambil fisiknya. Mereka pakai cara gaib. Jadi, yang dibawa ke Gresik itu sukmanya. Jasadnya tetap di Ketingan. Kalau mereka bilang makam Dewi Sekardadu di Gresik, ya, bisa benar. Di sini juga benar. Saya ini kan keturunan orang Gresik juga, jadi tahu persis ceritanya," ujar Durohim dalam bahasa Jawa halus, yang diterjemahkan Haji Waras, ketua komunitas nelayan Bluru Kidul, Sidoarjo.

Di Lamongan (dikutip dari artikel milik aflahulabidin2@gmail.com yang dimuat di http://surabaya.tribunnews.com/2014/02/18/menelusuri-makam-ibu-sunan-giri)


Menurut dongeng yang diceritakan Yasak si juru kunci makan, Dewi Sekardadu—ibu Sunan Giri—dimakamkan di Lamongan, tepatnya di Desa Gondang, Sugio setelah meninggal dalam pencarian suaminya. Sebelumnya, ia telah melewati perjalanan panjang dari Kerajaan Blambangan melewati daerah yang sekarang menjadi Kabupaten Gresik dan Kota Lamongan.
Di tempat ia di makamkan, Dewi Sekardadu dijuluki Mbok Rondo Gondang, artinya Ibu Janda yang terusir. Konon, masih menurut cerita Yasak, nama Desa Gondang diambil dari julukan Dewi Sekardadu ini.
Di makam Dewi Sekardadu di Lamongan, pada hari-hari biasa terlihat cukup sepi. Jika sedang tidak ada pengunjung, yang menonjol hanya bangunan bercat putih dengan lantai keramik putih. Luas bangunannya sekitar 64 meter persegi, berada di tengah-tengah tanah yang dikelilingi pagar bata.
Konon, Dewi Sekardadu dikuburkan bersama dengan gamelannya, dua piring guritan, dan sebuah tombak. Ini merupakan salah satu wasiatnya sebelum meninggal. Wasiat lainnya,menurut kepercayaan warga setempat,Dewi Sekardadu meminta bagi siapa saja yang ingin berbalas budi terhadap dirinya, cukup menyiratkan tanah di atas makam.

NAMUN, KAMI TETAP MEMPERCAYAI BAHWA MAKAM IBUNDA SUNAN GIRI BERADA DI WILAYAH GRESIK, TEPATNYA DI DAERAH GUNUNG ANYAR, NGARGOSARI, KEBOMAS. Selain berdasarkan para Ahli Sejarah, keberadaan Sunan Giri (di Gresik) juga menjadi faktor utamanya. Wallahu A'lam.

Sekilas Info



Makam Dewi Sekardadu terletak di Kelurahan Ngargosari Kecamatan Kebomas dan berada di tengah pemukiman penduduk yang berjarak 1 km dari jalan raya Sunan Giri. Dewi Sekardadu adalah ibu kandung dari Sunan Giri. Haul Dewi Skardadu diadakan setiap minggu ke-3 bulan Rajab (sumber http://gresikkab.go.id/wisata/wisata-religi/makam-sekardadu/)

Keberadaan makam ini konon bernuansa magis karena ada dengan tiba-tiba. Sebelumnya, makam Ibu Kandung Sunan Giri ini berada di wilayah Blambangan, Banyuwangi. Namun, karena kewaliannya, Kanjeng Sunan Giri bermunajat kepada Allah SWT agar diberi izin memindah makam ibu beliau. dan berhasil (sumber: penuturan KH Mochtar Jamil, Ahli Sejarah Gresik). Karena itu pula daerah ini dinamakan Gunung Anyar (gunung yang baru/sebelumnya tidak ada) dan keberadaannya terkait erat dengan pemindahan makam Ibunda Sunan Giri tersebut.

HAUL Nyai Dewi Sekardadu ke 582

Acara peringatan Haul Ibu Nyai Dewi Sekardadu (Ibu Kandung Sunan Giri) ke 582 yang lokasinya berada di Dusun Gunung Anyar, Kelurahan Ngargosari, Kebomas, Gresik. Kegiatan puncak pada 17 Maret 2014 berupa Majlis Dzikir pukul 18.00 WIB. Sebelumnya di lokasi makam juga digelar acara Tadarrus Al Quran (bil Ghoib dan bin nadhor - putra putri) dua hari jelang hari H.